Assalamulaikum anak - anak, semoga semua dalam keadaan sehat. Tetap semangat dalam menghadapi BDR seperti sekarang ini. Kali ini kita masih mempelajari tema 6. Sebelum memulai belajar. Silahkan berdoa dulu sesuai agama dan kepercayaan masing - masing.
Baca dan pahami materi berikut ini.
Listrik dan Kesejahteraan Masyarakat
Sulit bagi Indonesia untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas jika tidak didukung oleh ketersediaan pasokan listrik yang andal
dan ramah lingkungan. Pada sisi lain, terjadi krisis listrik di banyak daerah.
Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi PLN untuk menyediakan listrik
nasional secara memadai.
Ada banyak kendala yang ditemukan dalam pembangunan sektor
ketenagalistrikan di wilayah perdesaan di Indonesia. Salah satunya letak
wilayah perdesaan yang sulit diakses kendaraan umum. Sebagai contohnya,
Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jerning, Kabupaten Aceh Timur.
Faktanya, Desa Tampur Paloh yang terletak di pedalaman dengan
penduduk 114 kepala keluarga dan berada di hulu Sungai Tamiang itu belum
menikmati listrik dari pihak manapun. Di desa tersebut masih banyak warga
yang menggunakan lampu teplok. Beruntung bagi yang memiliki sedikit uang,
mereka bisa membeli mesin genset.
Sekitar 11 tahun di tengah kegalauan hidup tanpa listrik, pada Juni
2016, staf Pertamina EP Rantau Field, datang ke Desa Tampur Paloh. Pihak
Pertamina menawarkan aliran listrik yang bersumber dari pohon kedondong.
Pohon tersebut biasa ditanam untuk batas pagar kebun warga yang tinggal di
sepanjang pesisir Aceh.
Berkat listrik dari pohon kedondong, kini warga Desa Tampur Paloh dapat
menikmati keberadaan aliran listrik. Rumah-rumah penduduk menjadi terang.
Desa yang berjarak 512 kilometer dari Kota Banda Aceh, telah tersambung
listrik yang bersumber dari pohon kedondong (Spondias dulcis forst) buatan
Naufal Raziq. Ia seorang siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Langsa, Aceh
Timur. Naufal Raziq adalah pemenang lomba teknologi tepat guna yang
diselenggarakan Balai Pemberdayaan Masyarakat Aceh (BPM) Aceh. Inovasi
energi hijau itu disambut baik Pertamina EP Rantau Field dalam program
Corporate Social Resposibility (CSR).
Setelah melakukan kunjungan di Desa Tampur Paloh, tanpa menunggu lama
Pertamina mulai memasok sejumlah bibit kedondong ke pelabuhan sungai di
Desa Batu Sumbang. Pelabuhan kecil ini merupakan tempat bersandar perahu
mesin yang siap mengangkut barang dan warga dari dan ke Tampur Paloh.
Pohon kedondong yang sudah besar, dibor dengan ukuran bulatan satu inci dan kedalaman sekitar 14 sentimeter untuk tempat besi tipis dan besi galvanis
berlapis kain. Ujung kabel yang tersambung dengan ujung besi tersebut lalu
disambungkan ke elektroda paralel yang dipasang dengan pola seri ke lubang
elektroda lainnya. Elektroda adalah konduktor listrik. Arus listrik dialirkan dari
pohon kedondong ke alat penampung bernama inverter DC sebelum dikirim ke
lampu. Inverter DC adalah alat yang bisa mengubah arus DC (searah) menjadi
AC (arus bolak-balik).
Naufal Raziq sangat bahagia karena penemuannya dapat membantu
kegiatan sehari-hari warga Desa Tampur Paloh. Penemuan listrik tersebut
menunjukkan bahwa Desa Tampur Paloh dalam proses membangun dan
menuju sejahtera. Naufal Raziq merasa penemuannya tersebut masih terus diuji
coba dan masih perlu pengembangan. Daya listrik yang dihasilkan dari pohon
kedondong sangat bergantung pada kadar asam pohon kedondong, kondisi
alam, cuaca, dan pohon itu sendiri. Naufal bertekad akan mengembangkan
temuannya. Ini merupakan kewajiban yang harus ia lakukan bagi masyarakat
di desanya agar dapat menikmati energi listrik secara stabil.
Sebenarnya tidak hanya listrik yang dibutuhkan oleh penduduk Desa
Tampur Paloh dan sekitarnya. Mereka juga memerlukan sarana dan prasarana
pendidikan dan air bersih. Kualitas pendidikan di Desa Tampur Paloh masih
sangat rendah. Hampir seluruh penduduk di desa tersebut masih “gagap”
atau bahkan hanya tertegun jika disodorkan sebuah bacaan. Penduduk Desa
Tampur Paloh seakan belum “merdeka” dari kebodohan dan ketertinggalan.
Sebagai bagian wilayah Indonesia, semua penduduk di Desa Tampur Paloh
dan sekitarnya berhak mendapat pendidikan dan kehidupan yang layak.
Salah satu indikator suatu daerah dikatakan maju dapat dilihat dari
ketersediaan energi listriknya. Listrik merupakan salah satu infrastruktur
dari suatu proses pembangunan di suatu daerah. Proses pembangunan suatu
daerah menyangkut berbagai aspek baik itu pembangunan dalam bidang
ekonomi, sosial, dan budaya. Jika terjadi satu masalah dalam bidang tersebut,
akan menganggu bidang lainnya.
Desa Tampur Paloh salah satu contoh perdesaan dari beribu perdesaan
di Indonesia yang belum mendapat aliran listrik. Kesejahteraan penduduk di
wilayah terpencil seperti Desa Tampur Paloh jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, listrik berperan penting sebagai pendukung atau sarana infrastruktur yang
dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kehadiran listrik untuk masyarakat mendukung pelaksanaan pembangunan
dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan bidang sosial. Dalam bidang ekonomi,
taraf hidup masyarakat mencerminkan keberhasilan pembangunan di suatu
daerah. Kondisi sosial ekonomi menunjang kualitas hidup dari sumber dayamanusia yang ada dalam suatu daerah. Suplei kebutuhan listrik yang mampu
mencukupi kebutuhan masyarakat di suatu daerah, membuat kualitas hidup
manusia di daerah tersebut akan meningkat.
Oleh: Nirwasita
0 komentar:
Posting Komentar