Keragaman Ekonomi di Indonesia
ktivitas ekonomi terdiri atas tiga bagian, yaitu: produksi, distribusi, dan
konsumsi. Aktivitas ekonomi penduduk Indonesia disesuaikan dengan kondisi
wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan, wilayah Indonesia meliputi
wilayah daratan dan perairan. Wilayah Indonesia juga mengandung potensi
alam melimpah. Namun, potensi alamnya belum mampu dimanfaatkan secara
optimal bagi kemakmuran penduduk Indonesia. Sebagai generasi penerus
bangsa, kamu hendaknya ikut berperan aktif dalam pemanfaatan potensi
alam secara bijak.
Apa sajakah jenis aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat? Bergerak
di bidang apa sajakah aktivitas ekonomi masyarakat? Berikut beberapa jenis
aktivitas ekonomi dan bidang ekonomi terkait.
1. Aktivitas Ekonomi di Bidang Pertanian
Wilayah Indonesia berada di antara lintang 6oLU – 11oLS. Posisi ini
menyebabkan wilayah Indonesia beriklim tropis. Wilayah Indonesia
mendapatkan banyak sinar matahari dan curah hujan sepanjang tahun. Kondisi
ini sangat mendukung aktivitas pertanian. Aktivitas pertanian juga didukung
tingkat kesuburan tanah yang tinggi karena pengaruh banyaknya gunung api.
Banyak penduduk Indonesia melakukan aktivitas pertanian. Dengan
mencermati kondisi geografis Indonesia, aktivitas pertanian dibedakan menjadi
pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering. Pertanian lahan basah membutuhkan banyak air, misalnya sawah irigasi dan sawah lebak. Pertanian
lahan kering membutuhkan sedikit air, misalnya tegalan dan perkebunan.
Jenis lahan apa yang cocok dikembangkan di daerahmu?
2. Aktivitas Ekonomi di Bidang Peternakan
Di Indonesia banyak aktivitas peternakan dikelola masyarakat atau badan
usaha. Aktivitas tersebut berupa peternakan unggas, peternakan hewan kecil,
dan peternakan hewan besar. Beragamnya aktivitas ini menyediakan hasil
ternak melimpah. Selanjutnya, hasil ternak dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
Apa sajakah jenis hewan yang dibudidayakan masyarakat? Jenis hewan
yang dibudidayakan sebagai berikut.
a. Peternakan unggas, meliputi ayam, itik, burung, dan angsa.
b. Peternakan hewan kecil, meliputi kelinci, kambing, dan domba.
c. Peternakan hewan besar, meliputi sapi, kerbau, dan kuda.
Hasil peternakan tersebut meliputi telur, daging, kulit, susu, dan bulu. Tidak
hanya untuk dikonsumsi masyarakat, hasil ternak juga dapat diolah menjadi berbagai kerajinan. Kerajinan dari hasil peternakan misalnya tas, sepatu,
sandal, jaket, sarung tangan, dan kok (bola bulutangkis).
3. Aktivitas Ekonomi di Bidang Perikanan
Sekitar dua per tiga luas wilayah Indonesia berupa perairan. Fakta inilah
yang menjadikan Indonesia dikenal dengan sebutan negara maritim. Luasnya
wilayah perairan menyimpan potensi kekayaan alam melimpah. Potensi
ini dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangkan aktivitas perikanan.
Aktivitas perikanan dilakukan secara tradisional. Kondisi ini menyebabkan
produksi hasil perikanan di Indonesia belum optimal.
Aktivitas perikanan dikelompokkan menjadi perikanan tangkap dan
perikanan budi daya. Aktivitas perikanan tangkap dilakukan oleh nelayan
dengan cara menangkap ikan di laut. Dahulu nelayan mengandalkan angin
untuk menggerakkan perahu. Nelayan memanfaatkan angin darat untuk
pergi melaut dan angin laut untuk kembali ke daratan. Kini nelayan sudah
menggunakan mesin penggerak kapal (motor) untuk menggerakkan perahu.
Bagaimana dengan aktivitas perikanan budi daya? Aktivitas perikanan budi
daya dilakukan di darat atau di perairan payau. Budi daya ikan di darat
dilakukan di kolam, sungai, sawah (mina padi), waduk (bendungan), atau
danau. Contohnya budi daya ikan lele, mas, nila, dan mujair. Budi daya ikan di
perairan payau dilakukan di tambak di pesisir pantai.
4. Aktivitas Ekonomi di Bidang Kehutanan
Dahulu hamparan hutan hijau Indonesia pernah dijuluki ”karpet hijau”.
Julukan ini karena hutan Indonesia tampak hijau dilihat dari udara. Hijaunya
hutan dipengaruhi oleh iklim tropis yang ada di Indonesia. Kawasan hutan
Indonesia mengandung keragaman sumber daya hayati. Belum lagi potensi
hasil hutan yang terdiri atas hasil hutan kayu dan hasil hutan nonkayu (misalnya: kina, karet, damar, dan sagu). Potensi ini menjadikan Indonesia
sebagai negara pengekspor kayu. Bagi Indonesia, hasil ekspor kayu menjadi
salah satu sumber pendapatan negara.
Aktivitas kehutanan juga perlu memperhatikan kelestarian hutan. Mengapa?
Lestarinya hutan berdampak terhadap kehidupan manusia dan makhluk hidup
yang tinggal di hutan. Kelestarian hutan dapat dijaga dengan cara antara lain
melakukan tebang pilih dan melakukan penghijauan (reboisasi) lahan gundul.
Hijaunya hutan Indonesia dapat menjadi ”paru-paru dunia”.
Tidak hanya memberikan manfaat ekonomis, hutan juga memiliki fungsi
lain. Adapun fungsi hutan yaitu sebagai penyimpan cadangan air tanah,
penyeimbang iklim, serta tempat habitat flora dan fauna. Bahkan, kawasan
hutan juga dimanfaatkan untuk objek wisata. Karena banyaknya manfaat
hutan, kelestarian hutan hendaknya selalu dijaga.
Keragaman masyarakat Indonesia hendaknya kita pahami bersama
sebagai kelebihan bangsa Indonesia yang bisa memperkaya khasanah budaya
nasional. Kita harus bisa menerima keragaman dalam masyarakat dengan
bijaksana. Dan kita hendaknya bisa menjadikan keragaman yang ada sebagai
alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Kurang memahami keragaman dalam masyarakat Indonesia dapat
menimbulkan dampak negatif bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Beberapa dampak negatif tidak adanya pemahaman atas keragaman dalam
masyarakat Indonesia sebagai berikut.
1. Terjadinya konflik, baik konflik ras, konflik antarsuku, maupun konflik
antaragama.
2. Perpecahan (disintegrasi) bangsa. Perpecahan bangsa ini bisa terjadi
karena terdapat konflik sosial dalam kehidupan masyarakat, baik karena
perbedaan ekonomi, status sosial, ras, suku, agama, dan hasil kebudayaan.
3. Memandang masyarakat dan kebudayaan sendiri lebih baik serta
merendahkan masyarakat dan kebudayaan lain. Sikap ini dapat mendorong
terjadinya konflik antarkelompok.
4. Semangat nasionalisme berlebihan sehingga menganggap rendah bangsa
lain.
5. Mempersulit pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan.
6. Menghambat usaha pembangunan dan pemerataan sarana dan prasarana.
7. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Dampak negatif tersebut dapat kita hindari. Segenap bangsa Indonesia
harus menyadari bahwa keanekaragaman yang ada dalam masyarakat
Indonesia telah menjadi identitas kebangsaan yang tumbuh dan berkembang
jauh sebelum bangsa ini menjadi satu kesatuan yang utuh, yakni Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan
oleh Mpu Tantular pada abad XIV ini telah menjadi simbol sekaligus menjadi
semboyan persatuan bangsa kita sejak dari dahulu, mulai dari Sabang sampai
Merauke. Oleh karena itu, kita hendaknya bisa saling menghargai atau bersikap
toleran dalam keragaman.
Banyak bentuk tindakan yang mencerminkan sikap toleran dalam
keragaman, antara lain sebagai berikut.
1. Menghargai perbedaan dalam masyarakat, baik perbedaan suku, agama,
ras, budaya, maupun golongan.
2. Hidup berdampingan secara damai dengan orang lain meskipun berbeda
suku, agama, ras, budaya, maupun golongan.
3. Berinteraksi dengan baik tanpa ada sekat perbedaan suku, agama, ras,
budaya, dan golongan.
Selain itu, sikap saling menghargai dan toleransi dapat kita tunjukkan
dengan menghindari tindakan-tindakan yang bisa memecah belah persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Beberapa sikap yang
hendaknya kita hindari seperti berikut.
1. Memaksakan kehendak kepada orang lain.
2. Acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.
3. Menonjolkan suku, agama, ras, golongan, dan budaya tertentu.
4. Mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku
bangsanya lebih baik daripada suku bangsa yang lain.
5. Cenderung memaksakan kehendak dan berani menempuh tindakan
melanggar norma untuk mencapai tujuan.
6. Mencari keuntungan diri sendiri (mementingkan diri sendiri) daripada
untuk kesejahteraan orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar